POPULAR FILE THIS WEEK

Pastinya Kita Memang Telah Mengabaikan Hak Atas Kekayaan Intelektual, Mempertukarkan Segala Sesuatu Tanpa Memperhatikan Hak Pembuat Software. Sederhananya, Saya Beranggapan Semua Orang Harus Mendapatkan Pengalaman Terbaiknya Dalam Menggunakan Tekhnologi Komputer dan Internet. Celakanya, Kita Memang Menginginkan Itu Semua Serba Gratis, Maka Muncullah Blog Ini. segala sesuatu semua yang ditampilkan disini merupakan miror dari para pendahulunya. adanya gratisan pasti karena ada yang tidak gratisnya. begitu pun blog ini semua yang ada dijadikan gratis biar semua orang tahu perkembangan internet sampai dimana.

Fire 'n Dragon Wallpaper for Mobile

Bookmark and Share
Read More

Makalah Teknologi Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek kehidupan baik dibidang ekonomi, politik, kebudayaan seni dan bahkan di dunia pendidikan. Dunia pendidikan harus mau mengadakan inovasi yang positif untuk kemajuan pendidikan dan sekolah. Tidak hanya inovasi dibidang kurikulum, sarana-prasarana, namum inovasi yang menyeluruh dengan menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan pendidikan. Teknologi pendidikan dapat mengubah cara pembelajaran yang konvensional menjadi nonkonvensional.

Dalam rangka Innovative School, sekolah harus merespon perkembangan dunia teknologi yang semakin canggih yang menyediakan segudang ilmu pengetahuan yang baru dan lama. Pembelajaran di sekolah perlu menggunakan serangkaian peralatan elektronik yang mampu bekerja lebih efektif dan efisien. Walaupun demikian, peran guru tetap dibutuhkan di kelas, ia sebagai desainer, motivator, pembimbing, dan sebagainya dan tentunya sebagai sosok individu harus tetap dihormati.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (CIT) merupakan suatu kebutuhan menuju ”Innovative School” karena dengan penggunaan CIT diharapkan adanya peningkatan mutu belajar/ mengajar, peningkatan produktivitas/ efisiensi dan akses, peningkatan sikap belajar yang positif, pengembangan professional/ staff dan adanya peningkatan profil/ pengenalan. Kelima hal tersebut merupakan harapan sekaligus kebutuhan yang menjadi dasar perlunya penerapan CIT di sekolah. Dengan demikian diharapkan sekolah mengalami perubahan-perubahan yang sesuai dengan tuntutan global tetapi tetap searah dengan visi dan misinya yang dikorelasikan dengan kebutuhan sekolah dan daerah. Teknologi pendidikan seringkali diasumsikan dalam persepsi yang mengarah pada masalah elektronika padahal konsep teknologi mengandung pengertian yang luas untuk itu dalam tulisan ini akan dibahas lebih lanjut.




BAB II

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

2.1 Pengertian Teknologi Pendidikan

Pengertian Teknologi Pendidikan Sebelum membahas teknologi pendidikan terlebih dahulu perlu diketahui pengertian teknologi. Kata Teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai alat elektronik. Tapi oleh ilmuwan dan ahli filsafat ilmu pengetahuan diartikan sebagai pekerjaan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis. Jadi teknologi lebih mengacu pada usaha untuk memecahkan masalah manusia. Menurut Yp Simon (1983), teknologi adalah suatu displin rasional yang dirancang untuk meyakinkan penguasaan dan aplikasi ilmiah. Menurut (An) Teknologi tidak perlu menyiratkan penggunaan mesin, akan tetapi lebih banyak penggunaan unsur berpikir dan menggunakan pengetahuan ilmiah. Menurut Paul Saetiles (1968). Teknologi selain mengarah pada permesinan, teknologi meliputi proses, sistem, manajemen dan mekanisme kendali manusia dan bukan manusia. Pengertian Teknologi Pendidikan diabad ke dua puluh meliputi lentera pertama proyektor slide, kemudian radio dan kemudian gambar hidup. Sedangkan abad 19 ke bawah sampai lima belas teknologi lebih diartikan papan tulis dan buku.

Menurut Prof. Sutomo dan Drs. Sugito, M.Pd Teknologi Pendidikan adalah proses yang kompleks yang terpadu untuk menganalisis dan memecahkan masalah belajar manusia/ pendidikan. Menurut ”Mackenzie, dkk” (1976) Teknologi Pendidikan yaitu suatu usaha untuk mengembangkan alat untuk mencapai atau menemukan solusi permasalahan. Jadi Teknologi Pendidikan adalah segala usaha untuk memecahkan masalah pendidikan. Lebih detail dapat diuraikan bahwa:

- Teknologi Pendidikan lebih dari perangkat keras. Ia terdiri dari desain dan lingkungan yang melibatkan pelajar.

- Teknologi dapat juga terdiri segala teknik atau metode yang dapat dipercaya untuk melibatkan pelajaran; strategi belajar kognitif dan keterampilan berfikir kritis.

- Belajar teknologi dapat dilingkungan manapun yang melibatkan siswa belajar secara aktif, konstruktif, autentik dan kooperatif seta bertujuan.

B. Macam-Macam Teknologi Pendidikan

Macam-macam Teknologi Pendidikan Dalam inovasi pendidikan tidak bisa lepas dengan masalah revolusi metode, kurikulum yang inovatif, teknologi serta SDM yang kritis untuk bisa menghasilkan daya cipta dan hasil sekolah sebagai bentuk perubahan pendidikan. Sekolah harus mempunyai orientasi bisnis pelanggan yang memiliki daya saing global. Untuk itu ada lima teknologi baru yang dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik.

Lima macam Teknologi, diantaranya :

1. Teknologi yang pertama : Sistem berpikir Sistem berpikir menjadikan kita untuk lebih hati-hati dengan munculnya tiap mode di dunia pendidikan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya perubahan yang tidak kita inginkan. Tanpa sistem berpikir kita akan sulit untuk mengadakan peningkatan riil di bidang pendidikan. Jadi sistem berpikir menghadirkan konsep sistem yang umum, dimana berbagai hal saling terkait.

2. Teknologi yang kedua: Desain sistem Desain sistem adalah teknologi merancang dan membangun sistem yang baru. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang cepat yang meningkatkan harapan. Desain sistem memberi kita peralatan untuk menciptakan suatu sistem yang baru dan suatu strategi untuk perubahan.

3. Teknologi yang ketiga: Kualitas pengetahuan Mutu atau kualitas pengetahuan merupakan teknologi yang memproduksi suatu produk atau jasa/ layanan yang sesuai harapan dan pelanggan. Ilmu pengetahuan yang berkualitas telah menjadi alat yang sangat berharga dalam inovasi pendidikan/ sekolah.

4. Teknologi yang keempat : Manajemen Perubahan Manajemen perubahan adalah suatu cara untuk memandu energi kreatif ke arah perubahan positif. Dapat juga diartikan sistem pemikiran yang berlaku untuk aspek manajemen inovasi tentunya dengan berorientasi pada POAC (Perencanaan, Organisasi, Aktualisasi dan Kontrol).

5. Teknologi yang kelima : Teknologi pembelajaran Disini ada dua bagian yaitu peralatan Pelajar elektronik (Komputer, multimedia, Internet, telekomunikasi), dan pembelajaran yang didesain, metode dan strateginya diperlukan untuk membuat peralatan elektronik yang efektif. Pelajaran elektronik ini mengubah cara mengkomunikasikan belajar. Jadi teknologi pembelajaran adalah sistem pemikiran yang berlaku untuk instruksi dan belajar. Kelima teknologi tersebut merupakan suatu keterpaduan untuk menuju inovasi pendidikan sehingga dalam memecahkan masalah pendidikan perlu kombinasi peralatan/ alat elektronik, orang-orang, proses, manajemen, intelektual, untuk perubahan yang efektif.

Tiga macam teknologi pendidikan Macam-macam teknologi pendidikan menurut Davies (1972) ada tiga yaitu: -

1. Teknologi pendidikan satu Teknologi pendidikan satu yaitu mengarah pada perangkat keras seperti proyektor, laboratorium, komputer (CD ROM, LCD, TV, Video dan alat elektronik lainnya). Teknologi mekanik ini dapat mengotomatiskan proses belajar mengajar dengan alat yang memancarkan , memperkuat suara, mendistribusikan, merekam dan mereproduksi stimuli material yang menjangkau pendengar/ siswa dalam jumlah yang besar. Jadi teknologi satu ini efektif dan efisien.

2. Teknologi pendidikan dua Teknologi pendidikan dua mengacu pada ”perangkat lunak” yaitu menekankan pentingnya bantuan kepada pengajaran. Terutama sekali dalam kurikulum, dalam pengembangan instruksional, metodologi pengajaran, dan evaluasi. Jadi teknologi dua, menyediakan keperluan bagaimana merancang yang baru atau memperbarui yang sekarang, bermanfaat pada pengalaman belajar Mesin dan mekanisme dipandang sebagai instrumen presentasi atau transmisi.

3. Teknologi pendidikan tiga Teknologi pendidikan tiga, yaitu kombinasi pendekatan dua teknologi yaitu “peragkat keras“ dan perangkat lunak”. Teknologi pendidikan tiga, orientasi utamanya yaitu ke arah pendekatan sistem, dan sebagai alat meningkatkan manfaat dari apa yang ada di sekitar. Teknologi pendidikan tiga dapat dikatakan sebagai pendekatan pemecahan masalah, titik beratnya dalam orientasi diagnostik yang menarik. Dari ketiga macam tekonologi di atas dapat dikatakan bahwa teknologi pendidikan dalam konteks sebenarnya adalah tidak hanya mengacu pada perangkat keras saja seperti yang umum dijadikan sebagai persepsi yang benar, namum juga meliputi perangkat lunak dan perpaduan keduanya perangkat keras dan lunak.

C. Manfaat Teknologi pendidikan dan kekurangannya

1. Manfaat teknologi pendidikan

Teknologi Pendidikan sebagai peralatan untuk mendukung konstruksi pengetahuan:

- Untuk mewakili gagasan pelajar pemahaman dan kepercayaan

- Untuk organisir produksi, multi media sebagai dasar pengetahuan pelajar

- Teknologi pendidikan sebagai sarana informasi untuk menyelidiki pengetahuan yang mendukung pelajar : Untuk mengakses informasi yang diperlukan.

- Untuk perbandingan perspektif, kepercayaan dan pandangan dunia.

- Teknologi pendidikan sebagai media sosial untuk mendukung pelajaran dengan berbicara.

- Untuk berkolaborasi dengan orang lain.

- Untuk mendiskusikan, berpendapat dan membangun konsensus antara anggota sosial.

- Teknologi pendidikan sebagai mitra intelektual untuk mendukung pelajar

- Untuk membantu pelajar mengartikulasikan dan memprentasikan apa yang mereka ketahui.

- Teknologi pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan/sekolah.

- Tekonologi pendidikan dapat meningkatkan fektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar.

- Teknologi pendidikan dapat mempermudah mencapai tujuan pendidikan.

2. Kekurangannya

- Pihak guru yang tidak bisa mengoperasikan/menguasai elektronika akan tertinggalkan oleh siswa.

- Teknologi pendidikan memerlukan SDM yang berkualitas untuk bisa mempercepat inovasi sekolah, sedangkan realita masih kurang.

- Teknologi pendidikan baik itu hardware maupun soffware membutuhkan biaya yang mahal.

- Keterbatasan sarana prasarana sekolah akan menghambat inovasi pendidikan.

- Penggunaan teknologi pendidikan dalam bentuk Hardware memerlukan kontrol yang tinggi dari guru atau orang tua terutama internet dan software.

- Siswa yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi cenderung gagal. D. Hubungan Teknologi Pendidikan dan Innovative School Inovasi pendidikan merupakan hal yang perlu dilakukan oleh tiap sekolah jika sekolah ingin maju. Perubahan sekolah bukan hanya dilihat dengan adanya seperangkat alat elektronika yang canggih di sekolah, namun banyak aspek yang menjadi indikator. Innovative school artinya perubahan sekolah atau perubahan pendidikan.

Ciri-ciri inovasi pendidikan dapat dikenal dengan beberapa identifikasi, namun menurut ashby 1967 ada empat :

1) Ketika masyarakat /orang tua mulai sibuk dengan peran keluar sehingga tugas pendidikan anak sebagian digeser dari orang tua pindah ke guru atau dari rumah ke sekolah.

2) Terjadi adopsi kata yang ditulis ke instruksi lisan

3) Adanya penemuan alat untuk keperluan percetakan yang mengakibatkan ketersediaan buku lebih luas.

4) Adanya alat elektronika yang bermacam-macam radio, telepon, TV, computer, LCD proyektor, perekan internet, LAN, dsb ). Keempat perubahan di atas di dunia pendididkan telah menimbulkan banyak masalah, dan untuk itulah kelima teknologi yang dibahas pada point sebelumnya sangat membantu untuk solusi pemecahan.

Perubahan pendidikan/sekolah yang dinginkan sekolah sesuai visi dan misinya tentunya sangat tergantung pada lima teknologi tersebut yaitu sistem berfikir, sistem desain, ilmu pengetahuan yang berkualitas, manajemen. Sekarang sekolah negeri maupun swasta mulai berusaha keras untuk mengatur kembali sistem pendidikan mereka. Banyak program sekolah yang ditawarkan pada masyarakat baik itu jurusan maupun status sekolah yaitu SSN, unggul, model, internasional, akselerasi dan sarana prasarananya. Yang jelas perubahan sekolah untuk menghadapi dunia global harus disiapkan dari unsur SDM yang berkualitas sehingga mampu berfikir membuat desein pendidikan, punya kiat manajemen yang baik dan tidak gagap terhadap pendidikan. Jadi dapat dikatakan bahwa antara inovasi pendidikan dengan teknologi pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Inovasi merupakan okbyek dan teknologi pendidikan merupakan subyeknya. - Dalam inovasi pendidikan butuh SDM dan peralatan yang menunjang inovasi pendidikan, sebaliknya SDM dan alat tidak akan berfungsi tanpa digunakan untuk sasaran/tujuan yang pasti dan bermanfaat dimasa datang


B A B III

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Arti pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat kita simpulkan bahwa :

  1. Teknologi pendidikan adalah proses yang komplek yang terpadu untuk menganalisis dan memecahkan masalah belajar manusia/pendidikan.
  2. Teknologi pendidikan sangat diperlukan dalam usaha menuju “ Innovative School “ atau perubahan sekolah karena dalam teknologi pendidikan tidak hanya unsur elektronik saja yang ada tapi SDM yang berkualitas atau mampu berpikir, mendesain sistem, dan punya ilmu pengetahuan untuk melakukan manajemen perubahan serta melakukan teknologi pembelajaran.
  3. Innovative School “ perlu dilaksanakan supaya sekolah mampu menjawab tantangan global dan tuntutan masyarakat.

B. Saran

  1. Hendaknya sekolah mempersiapkan sarana prasarana untuk kebutuhan tekonologi pendidikan.
  2. Hendaknya sekolah menyiapkan SDM yang siap menerapkan teknologi pendidikan untuk perubahan sekolah (Innovative School ).
  3. Hendaknya pemerintah sering mengadakan pelatihan seperti Jardiknas atau Diklat Komputer.


DAFTAR PUSTAKA

Andi Afifuddin. 2007. Penggunaan metode E-Learning Dalam Proses Belajar ngajar di Sekolah pada Mata Pelajaran TIK Tingkat SMP. Majalengka, Jawa Barat

Davil H. Jonassen. Tekonologi Pembelajaran dengan suatu pendekatan Perspektif (Construktif). Nw Jersey, Columbus ohio ; Pennsylvonia state University.

Ivor K. Davis. 1976. eknologi Pendidikan “ contoh yang sempurna Paradigma dan model. London. Prof. Nyoman S. Degeng. 2004.

Pembelajaran konstruktivistik Vs Behaviouristik. Malang : Universitas Negeri Malang Prof. Sutomo & Sugito M.Pd. 2005. Kapita Selekta & Problematika Teknologi pendidikan. Surabaya UNIPA.

Sandra Wills and Shitley Alexander. Pengantar Manajemen Teknologi Belajar dan Mengajar.

http://www.scribd.com/doc/10284330/Teknologi-Pendidikan

Bookmark and Share
Read More

Artikel Manusia Sebagai Khalifah

PEMBAHASAN
Rata Penuh
A. Manusia Sebagai Khalifah
Tatkala Allah menurunkan manusia ke bumi, jabatan yang dilantiknya adalah Khalifatullah fil Ardh (wakil Allah di muka bumi). Ia telah menyerahkan bumi dan segala isinya untuk dijaga, dikelola dan dimakmurkan demi sebesar-besarnya kesejahteraan hidup manusia. Termasuk di dalamnya menjaga memelihara dan menghormati hak manusia atas lima hal dasar (al Ushul al Khamsah) yaitu agama, martabat, akal dan kemampuan berpikir, jiwa dan harta yang kini popular disebut HAM.




Satu hal yang perlu diingat, mandat menjadi khalifah ini bukanlah mandat dengan cek kosong tapi mandat bersyarat karena itu pengelolaan bumi harus selaras dengan tujuan penciptaan manusia yaitu beribadah, menjadi hamba yang mengabdi pada-Nya, bukan mengabdi pada manusia, harta, tahta atau kepentingan lain.
Jika misi ini berjalan linier, seharusnya kita tak perlu menyaksikan darah membanjiri bumi dan aroma anyir menyeruak angkasa, tak perlu ada perselisihan dan pertikaian yang membawa korban ratusan, ribuan bahkan jutaan nyawa, tak perlu ada laki-laki yang mati konyol karena recehan atau perempuan yang terganggu kala berhadapan dengan ketidakadilan dan penindasan.
Namun realita di depan mata kita berbicara lain. Dunia yang kita saksikan adalah dunia yang carut marut bak kain rombeng. Tragedi demi tragedi terjadi, manusia tengah mempertontonkan kepiawaiannya sebagai makhluk perusak dan penumpah darah (dua sifat yang telah disinyalir malaikat saat dialog dengan Allah perihal penciptaan sang khalifah).
Dunia yang gersang dan penuh konflik adalah bukti banyak manusia yang telah menanggalkan kekhalifahanya.

B. Makhluk Istimewa Menuju Dunia yang Lebih Baik
Mengapa sesuatu itu disebut istimewa ? sudah tentu karena ia memiliki kelebihan dari yang lain. Sang khalik telah menakdirkan adam dan keturunanya menjadi makhluk istimewa, keistimewaan yang dimilikinya telah membuat malaikat sujud dan syaitan murka, apa yang membuat manusia istimewa ?
Pertama, Allah telah mengangkat derajat manusia lebih tinggi dan mulia dari makhluk lainnya.
Kedua, Allah menciptakannya dalam sebaik-baik bentuk.
Ketiga, Allah membekali manusia dengan potensi akal dan hati untuk memikirkan dan mensyukuri hasil ciptaan-Nya yang lain.
Keempat, Eksistensinya di bumi adalah mengemban misi dan amanah mulia dari allah.
Apa yang menyebabkan kita kehilangan keistimewaan ?
Pertama, melupakan Allah, lupa pada Allah akan membuat kita lupa pada hakikat tujuan hidup, lupa Allah membuat kita lupa bahwa kekuasaan, wewenang, harta dan ilmu yang kita miliki adalah milik-Nya yang ia pinjamkan sesaat. Kita menjadi manusia yang lupa bersyukur, malah menjadi takabur, kita lupa bahwa ada saatnya ilmu, kekuasaan bahkan pengikut setia termasuk keluarga dan kerabat dekat dapat pergi dari sisi kita.
Kedua, Mengikuti langkah syaitan dan memperturutkan hawa nafsu, selai dihiasi dengan keistimewaan manusiapun dilengkapi dengan potensi hawa nafsu semisal amarah, kebencian, kesenangan, ambisi kekuasaan dan sebagainya.
Pada batas tertentu adanya hawa nafsu ini membuat hidup manusia dinamis dan bergairah. Oleh sebab itulah Allah menurunkan aturan hidup (ad dien/ agama) untuk memenej dan mengatur nafsu manusia. Maka barangsiapa yang tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya dan termakan godaan syaitan, niscaya akan tanggalah segala keistimewaan dirinya, sehingga tak ubahlah manusia dengan hewan ternak, tatkala mata telinga, hati, akal dan segenap potensi kemuliaan yang Allah berikan tak dapat dipergunakannya untuk membangun dunia, tapi untuk menghancurkan dan memporak-porandakan.
Tampaknya manusia masih perlu waktu untuk menjadi sebenar-benar makhluk istimewa. Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, negeri yang mulia, aman, tentram dan dilindungi Allah, entah ada dimana dan kapan terwujud jika kita tidak segera berbenah diri, bertaubat dan menyelempangkan kembali kehormatan dan keistimewaan itu, suatu saat Allah akan menggusur kita dan mengirimkan wakilnya yang lain yang tidak menghianati amanahnya.
Apakah kita tergusur atau generasi yang dijanjikan itu ?
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu yang murtad dari agama-Nya yang bersikap lemah lembut terhadap orang mu’min yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah di berikan-Nya kepada siapa yang dikehendakinya dan allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi maha Mengetahui “ (Q.S. 5:54)

KESIMPULAN

A. Manusia sebagai Khalifah
Satu hal yang perlu diingat mendat menjadi khalifah ini bukanlah mandat dengan cek kosong, tapi mandat bersyarat. Karena itu, pengelolaan bumi harus selaras dengan tujuan penciptaan manusia, yaitu beribadah, menjadi hamba yang mengabdi pada-Nya, bukan mengabdi pada manusia, harta, tahta/kepentingan lain.

B.Makhluk Istimewa Menuju Dunia yang Lebih Sejuk
Ada beberapa kategori yang membuat manusia istimewa :
a.Allah telah mengangkat derajat manusia lebih tinggi dan mulia dari makhluk lainnya.
b.Allah menciptakannya dalam sebaik-baiknya bentuk.
c.Allah membekali manusia dengan potensi akal dan hati untuk memikirkan dan mensyukuri hasil ciptaan-Nya yang lain.
d.Eksistensinya di bumi adalah mengemban misi dan amanah mulia dari Allah.
Ada dua kategori yang menyebabkan kita kehilangan keistimewaan.
a.Melupakan Allah.
b.Mengikuti langkah syaitan dan memperturutkan hawa nafsu.

Bookmark and Share
Read More

Makalah KTSP contoh

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan zaman yang demikian cepat, menuntut kita untuk menyesuaikan diri termasuk dalam bidang pendidikan. Dalam Iingkungan pendidikan tidak terlepas dengan kurikulum sebagai salab satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan proses pembelajaran siswa.

Tahun pelajaran 2006-2007 pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional mulal memberlakukan kurikulum baru, dengan kurikulum 2006. KTSP dirancang untuk menggantikan kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2004, yang sebenarnya Iebih tepat sebagai penyempumaan dan pengembangan daripada penggantian.

Perubahan kurikulum di masa mendatang akan lebih dititikberatkan pada penetapan kompetensi dasar peserta didik sehingga apapun bentuk kurikulum pada satuan pendidikan, ukuran yang terpenting dan prestasi peserta didik adalah penguasaan mereka terhadap standar kompetensi yang dituntut.

B. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1. Apa Pengertian Kurikulum KTSP?

2. Apa dasar-dasar hukum yang melandasi KTSP?

3. Apa masalah-masalah dalam penerapan hukum KTSP?

4. Apa kesulitan dalam menghadapi kurikulum KTSP?

5. Apa penilaian-penilaian dalam kurikulum KTSP?

C. Tujuan

1. Untuk meningkatkan mutu pendidikan

2. untuk memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa dalam menyikapi perkembangan teknologi dan tuntutan masyarakat

3.

1

Untuk memudahkan guru dalam mengoptimalkan pencapaian tujuan

BAB II

KURIKULUM 11NCKAT SATUAN PENDIDIKAN

(KTSP)

A. Pengertian

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. OIeh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dan tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan, silabus.

B. Landasan

1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 Tahun 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Ketenwan dalam L 20’2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasall ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2),; Pasal 6 ayat (6); Pasal (7) ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8);

2

Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2),; Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.

3. Standar Isi

SI mencakup lingkup materu dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendididkan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kunikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dan setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah, SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.

4. Standar Kompetensi Lulusan

SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No.23 Tahun 2006.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006

Memuat tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 taentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. serta memperhatikan Panduan Penyusunan KTSP yang disusun BSNP.

C. Tujuan Paduan Penyususnan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Tujuan Panduan Penyususnan KTSP mi untuk menjadi acuan bagi satuan pendidikan SD/MI/SDLB. SMP/MTs/SMPLB. SMA!MA!SMALB. dan SMKJMAK dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkuatan.

D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut

1. Berpusat pada potensi, perkembangan. kebutuhan dan kepentiangan peserta didik dan lingkungannya

2. Beragam dan terpadu

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. teknologi dan seni

4. Relevan dengan kehidupan

5. menyeluruh dan berkesinambungan

6. Belajar sepanjang hayat

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

E. Acuan Operasional Penyusunan Kunkulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemempuan peserta didik

3. Keragaman potensi dan karekteristik daerah dan lingkungan

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

5. Tuntutan dunia kerja

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

7. Agama

8. Dinamika perkembangan global

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

11. Kesetaraan Jender

12. Karakteristik satuan pendidikan.

F. Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

  1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut

1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

  1. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut:

1) Kelompok mata pelajaran agam dan akhlak mulia

2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

4) Kelompok mata pelajaran estetika

5) Kelompok mata pelajaranjasmani, olahraga dan kesehatan

Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Disamping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan din termasuk ke dalam isi kurikulum

1) Mata pelajaran

2) Muatan lokal

3) Kegiatan Pengembangan din

4) Pengaturan beban belajar

5) Ketuntasan belajar

6) Kenaikan kelas dan kelulusan

7) Penjurusan

8) Pendidikan dan kecakapan hidup

9) Pendidikan berbasis keunggulan Lokal dan Global


  1. Kalender Pendidikan

Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebuttuhan daerah. karekteristik sekolah. kebutuhan peserta didik dan masyarakat dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam Standar isi

  1. Masalah-Masalah dalam penerapan kurikulum KTSP

Beberapa hambatan yang menjadi kendala berhasil tidaknya pelaksanaan KTSP diantaranya:

a) Kebingungan para guru yang sudah merasa cocok dengan kurikulum 1975. kurikulum 1984. dan kurikulum 1994. Pendidik cenderung konservatif (mempertahankan yang sudah usang yaitu tidak setuju dengan pembaharuan) dan pendidik lanjut usia cenderung tersiksa dengan KBK dan KTSP ini.

b) Sikap apriori (tidak berdasarkan atas pengalaman atau kenyataan) terhadap kebijakan pemerintah menyangkut pemberlakuan KTSP, desentralisasi pendidikan otonomi penyelenggara pendidikan, dan munculnya permasalahan lain. Contohnya UN sebagai standar kelulusan, Ulangan Umum Bersama, Penerimaan Siswa Baru. Penyeragaman Buku Laporan Pendidikan, “pemaksaan” pemuatan mata pelajaran tertantu di daerah yang kurang cocok dan tidak diikuti dengan alternatif penggantinya.

c) Banyak guru yang belum paham betul dengan konsep KTSP in bahkan sebagian pengawas sebagai narasumber pun tidak bias memberikan solusi kesulitan guru. Pendapat antar pengawas yang satu dengan pengawas yang lain, guru yang satu dengan guru yang lain, kadang versi jawabannya berbeda.

d) Instrumen evaluasinya pun masih sering diperdebatkan, mulai dan penulisan soal yang benar, cara menilai dan menuangkan dalam buku laporan pendidikan.

e) Sumber daya manusia yang sudah termakan usia dan kurang profesional atau tidak sesuai dengan bidang keilmuannya, mahalnya biaya pendidikan, gaji dibawah UMR. dan kebijakan tidak popular dan yayasan penyelenggaja pendidikan.

f) Sarana dan prasarana yang jauh dan memadai atau peraturan sudah diberlakukan, sarana penunjangnya belum ada disediakan.

Permasalahan di atas merupakan hal yang wajar, mengingat KTSP dan produk-produk yang mendukung pelaksanaan kurikulum mi belum lama. Hal mi yang paling penting dalam menyingkapi hambatan mi adalah adanya upaya sosialisasi KTSP yang terprogram, jelas, baku, dan sistematis, dan tidak kalah penting adalah adanya kesadaran para guru, etikat baik, dan kemauan untuk maju supaya keberhasilan pendidikan dapat direalisasikan.


BAB III

KONSTRIBUSI

A. Penerapan Secara teoritis

Penerapan KTSP dalam aktivitas KBM, diperlukan latihan-latihan, bimbingan dan pengembangan kurikulum sekolah. Jika tidak. malah akan merugikan sekolah. yang perlu dipahami. selama mi guru tidak disiapkan untuk menjadi pengembang kurikulum. Karenanya penting sekali diberikan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Tanpa bimbingan akan muncul musibah, yakni sekolah pada tataran menengah atau pas-pasan. Jangan sampai sekolah menjadi katak dalam tempurung.

B. Kajian Secara praktis

Impelementasi KTSP membutuhkan penciptaan iklim pendidikan yang memungkinkan tumbuhnya semangat intelektual dan ilmiah bagi setiap guru. Diharapkan guru dapat melakukan inovasi-inovasi kreaitif dalam bentuk penelitian tindakan terhadap berbagai teknik atau model pengelolaan pembelajaran yang mampu menghasilkan lulusan yang kompoten. Untuk menjamin mutu KTSP, perlu adanya strategi operasional penjaminan mutu KTSP. Di masa mendatang perlu diadakan audit mutu ke sekolah-sekolah pasca diterapkannya KTSP.



BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oeh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dan tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan, silabus.

KTSP merupakan batu loncatan kemajuan pendidikan. Dengan kebijakan baru mi, sekolah hisa membuat silabus, kurikulum. dan indikator—indikatornya sendiri. Mesti menentukan silahusnya sendiri namun standar kompetensi dan isinya harus sesuai dengan yang telab ditetapkan pemerintah.

KTSP merupakan pengembangan dan penyempurnaan dan kurikulum sebelumnya yaitu kurikWum 2004 (KBK), yang dikembangkan oleb satuan pendidikan berdasarkan standar isi (SI), dan standar Kompetensi Lululsan (SKL) yang terdapat pada KBK.

KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan, desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di sekolah yang bersangkutan di masa sekarang dan yang akan dating dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional, dan tuntutan global dengan semangat Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

B. Saran-Saran

1.

9

Penerapari KTSP dalam aktivitas KBM, diperlukan latihan-latihan, bimbingan dan pengembangan kurikulum sekolah. Jika tidak. malah akan merugikan sekolah. yang perlu dipahami. selama mi guru tidak disiapkan untuk menjadi pengembang kurikulum. Karenanya penting sekali diberikan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Tanpa bimbingan akan muncul musibah, yakni sekolah pada tataran menengah atau pas-pasan. Jangan sampai sekolah menjadi katak dalam tempurung.

2. Impelementasi KTSP membutuhkan penciptaan iklim pendidikan yang memungkinkan tumbuhnya semangat intelektual dan ilmiah bagi setiap guru. Diharapkan guru dapat melakukan inovasi-inovasi kreaitif dalam bentuk penelitian tindakan terhadap berbagai teknik atau model pengelolaan pembelajaran yang mampu menghasilkan lulusan yang kompoten. Untuk menjamin mutu KTSP, perlu adanya strategi operasional penjaminan mutu KTSP. Di masa mendatang perlu diadakan audit mutu ke sekolah-sekolah pasca diterapkannya KTSP.

3. Dalam menentukan arah pendidikannya, sekolah perlu melakukan kajian-kajian dan penyempurnaan sesuai dengan antisipasi berbagai perkembangan dan perubahan.diharapkan sekolah dan komite sekolah atau forum orang tua murid mampu mengembangkan KTSP berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan yang disusun sendiri berdasarkan kebutuhan sekolah dan murid.

DAFTAR PUSTAKA

1. BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dun Menengah, Badar Standar Nasional Pendidikan, 2006

2. Buku Saku, Kurikulum Tingkat Satuan pc’ndidikan (KTSP) Sekolah Menengah Periama, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. 2007

3. Http://www.al-azhar.ac.id/sma3/index.php

4. http://wordpress.com/2008/04/29/apl ikasi-kbk-dan-ktsp-smp/


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kita selaku ummatnya di akhir zaman.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum Pembelajaran sesuai dengan tugas tersebut maka selaku mahasiswa saya mengambil judul “KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)”.

Makalah ini tidak akan terwujud dengan baik tanpa adanya dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada Drs. Yahya A. Syaefudin, selaku Dosen mata kuliah Kurikulum Pembelajaran yang telah memberikan bimbingan kepada saya.

Saya menyadari bahwa makalah ini baik isi maupun susunannya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun terhadap makalah ini saya terima dengan senang hati.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi semua pihak.

Majalengka, ......................

Penulis





DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

PENDIDIKAN (KTSP)

A. Pengertian ........................................................................................ 2

B. Landasan ........................................................................................... 2

C. Tujuan Panduan penyusunan KTSP ................................................... 3

D. Prinsip Pengembangan KTSP ............................................................ 3

E. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan ............................................................................. 4

F. Komponen kurikulum Tingkat Satuan pendidikan ............................... 4

BAB III KONSTRIBUSI

A. Kajian Secara Teoritis ....................................................................... 8

B. Kajian Secara Praktis ........................................................................ 8

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................... 9

B. Saran ................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA




Bookmark and Share
Read More
 

My Blog Top List

Followers

blog simpanan Copyright © 2009 Gadget Blog is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal